SELAMAT DATANG DI BLOG WONG S H TERATE

Minggu, 03 Juli 2011


BELITANG II





MAKNA LAMBANG PSHT

Pada bagian posting ini saudara-saudara alias WongSH dapat mengetahui apa makna lambang PSHT... Karena sebagai pendekar yang BerSH diwajibkan untuk mengerti dan paham apa makna sesungguhnya dari Lambang PSHT.

MAKNA LAMBANG PSHT

1. Segi empat panjang
- Bermakna Perisai.

2. Dasar Hitam
- Bermakna kekal dan abadi.

3. Hati putih bertepi merah
- Bermakna cinta kasih ada batasnya.

4. Merah melingkari hati putih
- Bermakna berani mengatakan yang ada dihati/ kata hati

5. Sinar
- Bermakna jalannya hukum alam/ hukum kelimpahan/ jalannya hukum karma

6. Bunga Terate
- Bermakna kepribadian yang luhur

7. Bunga terate mekar, setengah mekar dan kuncup.
- Bermakna dalam bersaudara tidak membeda-bedakan latar belakang

8. Senjata silat
- Bermakna pencak silat sebagai benteng Persaudaraan.

9. Garis putih tegak lurus ditengah-tengah merah
- Bermakna berani karena benar, takut karena salah

10. Persaudaraan Setia Hati Terate
- Bermakna mengutamakan hubungan antar sesama yang tumbuh dari hati yang tulus, ikhlas, dan bersih.
- Apa yang dikatakan keluar dari hati yang tulus.
- Kepribadian yang luhur.

11. Hati putih bertepi merah terletak ditengah-tengah lambang
- Bermakna netral


Belitang, 10 Oktober 2010

SEJARAH BERDIRINYA SH TERATE 

Jiwa patriotisme yang tinggi ditunjukkan oleh Ki Hadjar Hardjo Oetomo, salah seorang Saudara Tertua Setia Hati, dengan bantuan teman-temannya dari Pilang Bango, Madiun dengan berani menghadang kereta api yang lewat membawa tentara Belanda atau mengangkut perbekalan militer. Penghadangan, pelemparan, dan perusakkan yang terjadi berulang-ulang sampai akhirnya ia ditangkap PID Belanda dan mendapat hukuman kurungan di penjara Cipinang dan dipindahkan ke Padang, Sumatera Barat. Setelah dibebaskan, Ki Hadjar Hardjo Oetomo yang telah mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club yang kemudian mengaktifkan kembali perguruannya sampai akhirnya berkembang dengan nama Persaudaraan Setia Hati Terate.Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perkembangannya dibesarkan oleh RM Imam Koesoepangat murid dari Mohammad Irsyad kadhang (saudara) Setia Hati Pencak Sport Club (SH PSC) yang merupakan murid dari Ki Hadjar Hardjo Oetomo.Sebelum menjadi kadhang SH dan mendirikan SH PSC, Ki Hadjar Hardjo Oetomo magang sebagai guru di SD Banteng Madiun. Tidak betah menjadi guru, bekerja di Leerling Reambate di SS (PJKA) Bondowoso, Panarukan dan Tapen. Tahun 1906 keluar dari PJKA dan bekerja menjadi Mantri Pasar Spoor Madiun di Mlilir dengan jabatan terakhir sebagai Ajudan Opsioner Pasar Mlilir, Dolopo, Uberan dan Pagotan (wilayah selatan Madiun). Pada tahun 1916 bekerja di pabrik gula Redjo Agung Madiun. Tahun 1917 masuk menjadi saudara SH dan dikecer langsung oleh Ki Ngabei Soerodiwirjo, pendiri Persaudaran Setia Hati. Pada tahun ini bekerja di stasiun kereta api Madiun hingga menjabat Hoof Komisaris. Tahun 1922 bergabung dengan Sarekat Islam dan mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club di Desa Pilangbango, Madiun, yang kemudian berkembang sampai ke daerah Nganjuk, Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo, dan Yogyakarta. 
 
Ki Ngabei Soerodiwirdjo

Tahun 1925, ditangkap oleh Pemerintah Belanda dan dipenjara di Cipinang, kemudian dipindahkan ke Padang, Sumatra Barat selama 15 tahun. SH PSC dibubarkan Belanda karena terdapat nama “pencak”. Setelah pulang dari masa tahanan mengaktifkan kembali SH PSC dan untuk menyesuaikan keadaan, kata “pencak” pada SH PSC menjadi “pemuda”. Kata “pemuda” semata-mata hanya untuk mengelabui Belanda agar tidak dibubarkan. Bertahan sampai tahun 1942 bersamaan dengan datangnya Jepang ke Indonesia.Tahun 1942, atas usul saudara SH PSC Soeratno Soerengpati tokoh pergerakan Indonesia Muda, nama SH Pemuda Sport Club diubah menjadi Setia Hati Terate. Pada waktu itu SH Terate bersifat perguruan tanpa organisasi.
Ki Hadjar Hardjo Oetomo
Tahun 1948, atas prakarsa Soetomo Mengkoedjojo, Darsono,dan lain-lain mengadakan konferensi di rumah Ki Hadjar Hardjo Oetomo di desa Pilangbango, Madiun. Hasil konferensi menetapkan Setia Hati Terate yang dulunya bersifat perguruan diubah menjadi organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate dengan diketuai oleh Oetomo Mangkoewidjojo dengan wakilnya Darsono. Kemudian secara berturut-turut:
·                  Tahun 1950, Ketua Pusat oleh Mohammad Irsyad.
·                  Tahun 1974, Ketua Pusat oleh RM Imam Koesoepangat.
·                  Tahun 1977-1984, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Badini.
·                  Tahun 1985, Ketua Dewan Pusat oleh RM Imam Koesoepangat dan Ketua Umum Pusat oleh Tarmadji Boedi Harsono.
·                  Tahun 1988, Ketua Dewan Pusat RM Imam Koesoepangat meninggal dunia dan PSHT dipimpin oleh Ketua Umum Tarmadji Boedi Hardjono sampai sekarang.
 
RM. Soetomo Mangkoedjojo          RM. Imam Koesoepangat
 
H. Tarmadji Boedi Harsono, SE 
Untuk menjadi saudara pada Persaudaraan Setia Hati Terate ini, sebelumnya seseorang itu terlebih dahulu harus mengikuti pencak silat dasar yang dimulai dari sabuk hitam, merah muda, hijau dan putih kecil. Pada tahap ini seseorang tersebut disebut sebagai siswa atau calon saudara.Selama dalam proses latihan pencak silat, seorang pelatih/warga (saudara SH) juga memberikan pelajaran dasar ke-SH-an secara umum kepada para siswa.Setelah menamatkan pencak silat dasar tersebut, seseorang yang dianggap sebagai warga atau saudara SH adalah apabila ia telah melakukan pengesahan oleh Dewan Pengesahan. Dewan pengesahan ini termasuk saudara SH yang “terbaik dari yang terbaik” yang dipilih melalui musyawarah saudara-saudara SH.
Khadang SH Terate tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan di beberapa negara seperti Belanda, Perancis, Belgia, Jerman, Amerika Serikat, Australia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brunei Darussalam. Secara administratif mulai dirintis pencatatan jumlah saudara pada tahun 1986. Sehingga jumlah saudara mulai tahun 1986 - 1999 sebanyak 208.267.
Dalam Perjalanan hidup tak sedikit kita merasakan manis serta paitnya hidup ini. Disaat kita merasakan manisnya kita lupa bahwa manis tak akan selamanya sehingga meluapkan segala kesenangan yang ada tanpa memikirkan kedepannya. Begitu pula saat kita merasakan kepahitan akan meratapi serta menyesali setiap kejadian yang dialami.
Manusia tak ada yang sempurna, oleh sebab itu kita dituntut untuk saling melengkapi satu dengan yang lain. Apalah arti sebuah hidup jika tanpa sahabat saudara serta keluarga berada dalam diri kita. Hanya kesunyian kesepian serta kesedihan yang ada pada diri. Disaat mata kita tak dapat membedakan mana yang baik dan buruk hati kecil kita yang akan menentukan…
Selama kita yakin akan diri kita selama itu pula kita akan menag dalam setiap langkah kita.
" Manusia dapat dimatikan, manusai dapat dihancurkan tapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu masih setia pada dirinya sendiri "
Kita bangun rasa percaya diri kita mulai dini, mulai belajar menetukan salah dan benar.
Persaudaraan adalah kunci kebahagaian, Persaudaraan akan membawa kedamaian, Persaudaraan akan menyatukan kita semua tak memandang tua muda, gender serta agama. Semakin banyak saudara akan mengurangi rasa ketakutan pada diri kita.
Jaga Persaudaraan diantara kita karena merekalah yang akan membimbing kita.
…………………………PSHT Jaya Selamanya………………….........


 Belitang, 10 Oktober 2010

ke-SH-an Sambung & Pernapasan
 

2.1.9 Ke-SH-an
a. Pengertian
adalah suatu ajaran pembinaan mental spiritual dalam usaha membentuk manusia berjiwa setia hati.
b. Tujuan:
Membina menjadi manusia berbudi luhur tahu benar dan salah.
c. Pelaksanaan:
memberi ceramah, nasehat disertai penghayatan terhadap contoh-contoh kehidupan.

2.1.10 Pembinaan Teknik
a. Pengertian:
adalah membina teknik pencak silat dengan berpola pada jurus dan materi Persaudaraan Setia Hati Terate.
b. Tujuan:
- membentuk sikap waspada
- membentuk sikap memudahkan gerakan berangkai secara reflek
c. Pelaksanaan:
melatih sikap pasang dan penggunaannya, melangkah, belaan, menyerang dan merangkaikannya.

2.1.11 Pembinaan Taktik
a. Pengertian:
adalah membina strategi pencak silat dengan menggunakan pola bertanding yang praktis.
b. Tujuan:
- memperkaya analisa teknik
- mencapai prestasi yang baik dalam pertandingan
- mencapai tingkat mahir sehingga tercapai keyakinan
c. Pelaksanaan:
- melatih kemantapan langkah, pola langkah, pola sambut dan sambung
- melatih pengembangan praktek yang terpimpin dan terarah meningkatkan dalam praktek bebas

2.1.12 Sambung
a. Pengertian:
adalah penerapan rangkaian teknik yang telah diperoleh dari jurus, pengunaan pasang, pola langkah, pola sambut, dll.
b. Tujuan:
- melatih keberanian bertanding atau penyelesaian permasalahan (perkelahian) dalam bentuk nyata
- melatih penerapan teori-teori yang telah didapat
- mencetak pesilat yang militan dan pilih tanding
- melatih mengendalikan emosi
- melatih kepandaian berfikir dan bertindak

c. Pelaksanaan:
- dipimpin oleh pelatih tetap
- pandai melihat keadaan siswa:
~ menugaskan siswa yang siap, sehat dan berani melaksanakan sambung
~ membimbing siswa yang masih takut (sambung terhadap pelatih)
~ menugaskan pada siswa yang seimbang (kepandaian, kekuatan, dll)
Misalkan: siswa pandai melawan siswa pandai, siswa kurang pandai melawan siswa kurang pandai
-   memberikan contoh dengan jalan mengajak siswa-siswa yang pandai untuk sambung dengan pelatih. Di sini pelatih bukan mencari kemenangan atau sengaja menghajar siswa, tetapi pelatih memberi contoh dengan melakukan langkah-langkah dan teknik yang benar
-   tiap ada kesalahan segera dihentikan dan dibetulkan
-   ditekankan penggunaan pasang:
# pasang merupakan perangkap, sikap harus terbuka
# menguasai macam-macam pasang, melatih untuk sering mengubah pasang untuk menglabuhi lawan
# sikap pasang selalu dipertahankan keadaannya baik sebelum diserang, sesudah diserang, akan menyerang maupun sesudah menyerang
-     melatih tata nafas, sewaktu menyerang dan menerima serangan mengeluarkan nafas
-     melatih menguasai unsur-unsur belaan dan serangan
Belaan (menerima serangan):
·    hapal dan mampu melaksanakan penggunaan pasang
·    berani, yakin dan percaya diri (sewaktu diserang) mempraktikan penggunaan pasang
·    belaan harus tepat waktu (tidak menangkis sebelum/sesudah diserang) dan tepat sasaran (belaan disesuaikan dengan macam serangan)
·    setiap melakukan belaan harus disusul dengan serangan masuk ke lawan
·    serangan lawan yang lambat bias didahului dengan menyerang
·    jangan menyerang langsung lawan yang sedang pasang atau lawan posisinya kuat, harus dilagak terlebih dahulu agar pasang lawan bergerak atau berubah baru memasukan serangan
·    setiap perubahan pasang dari posisi satu pasang ke pasang lain merupakan saat kelemahan, oleh karena itu apabila melakukan perubahan pasang segera melakukan serangan atau apabila kita melakukan perubahan pasang harus disertai dengan gerak merapat atau melakukan belaan (perlindungan)
·    bagian tubuh untuk menyerang disesuaikan dengan sasaran:
©      menyerang bagian tubuh yang keras (dahi, batok kepala dll). Menggunakan bagian tubuh kita yang lunak (punggung tangan, telapak tangan) bukan kebalikannya keras dilawan dengan keras (tulang kering dilawan dengan tulang kering)
©      menyerang bagian tubuh lawan yang lunak (ulu hati, pinggang dll) menggunakan bagian tubuh kita yang keras (kaki: A, B, C, T dll, punggung, jari, kepalan, siku, dengkul dll)

2.1.13 Pembinaan Pernafasan
a. Pengertian:
adalah membina pengaturan tata nafas
b. Tujuan:
- tercapainya kondisi kesehatan yang baik
- meningkatkan intelektual (kecerdasan, kepandaian)
- mengembangkan indera ke-enam
- meningkatkan kewibawaan
- tercapai kestabilan emosional
c. Pelaksanaan:
- membimbing dengan memberikan petunjuk dan pengarahan
- setiap kesalahan segera diperbaiki
- secara bertahap semakin lama semakin meningkat.


Belitang, 10 Oktober 2010
 
 TUJUAN PSHT 
Tujuan Persaudaraan Setia Hati Terate
Tujuan dari Persaudaraan Setia Hati Terate adalah :
”Mendidik Manusia berbudi luhur, tahu benar dan salah”
Falsafah dan Semboyan Persaudaraan Setia Hati Terate
Falsafah Persaudaraan Setia Hati Terate :
“Manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan, tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu yakin dan percaya pada dirinya sendiri dan ber-Setia Hati “
Semboyan Persaudaraan Setia Hati Terate :
“Musuh pantang dicari, kalau ada pantang berlari, berdasarkan benar dan salah
Tingkatan dan Materi dalam Persaudaraan Setia Hati Terate
Tingkatan dalam Persaudaraan Setia Hati Terate, terbagi atas :
a. Tingkatan Siswa
Polos : menggunakan sabuk berwarna hitam, dengan materi gerakan-gerakan dasar berupa Senam Dasar 1 – 30 dan Jurus Dasar 1a – 6
Jambon : menggunakan sabuk berwarna merah muda, dengan materi Senam Dasar 1 – 50, Jurus Tangan Kosong 1a – 13, dan mulai diajarkan pengenalan senjata tongkat (toya) dengan materi, Senam Toya 1 – 10 dan Jurus Toya 1 – 5, serta materi pelajaran kerohanian.
Hijau : menggunakan sabuk berwarna hijau, dengan materi Senam Dasar 1 – 70, Jurus Tangan Kosong 1a – 25b, dan mulai diajarkan pengenalan senjata tongkat (toya) dan belati dengan materi, Senam Toya 1 – 20 dan Jurus Toya 1 – 10, lanjutan pelajaran kerohanian, serta permainan kuncian
Putih : menggunakan sabuk berwarna putih, dengan materi Senam Dasar 1 – 90, Jurus Tangan Kosong 1a – 35, dan mulai diajarkan pengenalan senjata tongkat (toya), senjata belati serta senjata pencak silat lainnya, dengan materi, Senam Toya 1 – 25 dan Jurus Toya 1 – 15, lanjutan pelajaran kerohanian, serta permainan kuncian lanjutan.
b. Tingkatan Warga
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III

Garis-garis Besar Pelajaran Persaudaraan Setia Hati Terate
Gaaris-garis besar aspek pelajaran dalam Persaudaraan Setia Hati Terate :
a. Persaudaraan
b. Olahraga
c. Beladiri
d. Kesenian
e. Kerohanian/Ke-Setia Hati-an 
Belitang, 10 Oktober 2010

FALSAFAH 1922

* Urip Iku Urup (Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat nagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat).

* Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara (Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).

* Sura Dira Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti (segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati dan sabar)

* Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

* Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan (Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

* Aja Gumunan, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman (Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

* Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman (Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).

* Aja Kuminter Mundak Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka (Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah;Jjangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

* Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo (Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).

* Aja Adigang, Adigung, Adiguna (Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti).

* sepiro gedhene sengsoro yen tinompo amung dhadi cubo( seberapa besar masalh jika diterima dengan lapang/ikhlas hanya menjadi cobaan/ringan

Sabtu, 02 Juli 2011

Asalamualaikum wr...wb...

salam persaudaraan :

mari saudara-saudara kita lihat bagai mana perkembangan PSHT khususnya di belitang II .tiap tahun setelah kami survai mendapat sorotan yang begitu mengenak kan kuping ,karna di belitang PSHT telah diterima dimasyarakat dan mendapat penilaian bagus dari kalangan masyarakat itu sendiri.dari tahun ketahun perkembanganya semakin pesat semakin banyak pula masyarakan minat untuk gabung ,dan tentunya iklas berlatih ilmu PSHT.
di desa maromulyo regu 11 tepatnya PSHT dari tahun ke tahun semakin maju,sampai tempat latihan terbagi atas 3 bagian ,regu 10 ,regu 11dan regu 06
nama-nama pelatih tetap yaiyu,
1.MAS WIDARTO,selaku pelatih tetap di desa margomulyo regu 11.
2.MAS EKO,selaku pelatih tetap di desa margomulyo regu 10.
3.MAS YOYON,selaku pelatih tetap di desa margomulyo regu 06
ketua ranting belitang II : MAS GIYANTO.
ketua cabang : MAS YUDHI
mereka semua telah berjasa dalam mendidik siswa PSHT
dan banyak dari kami yang melatih adalah beliau-beliau itu sendiri
kami semua berterima kasih kepada beliau-beliau yang telah mendidik kami dan ahirnya kami menjadi seorang pendekar PSHT



penulis widhy sniperlove part II